Daya pembeda digunakan untuk menentukan soal sungguh dapat membedakan siswa yang termasuk kelompok pandai (upper group) dan siswa yang termasuk kelompok kurang (lower group).
Rumus daya pembeda adalah
dengan
D : daya pembeda item soal;
B
A
: banyaknya peserta tes kelompok atas yang menjawab benar butir item yang bersangkutan;B
B
: banyaknya peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar butir item yang bersangkutan;J : banyaknya peserta tes.
Kriteria tingkat daya pembeda item soal adalah sebagai berikut.
Daya Pembeda Item | Keterangan |
0 – 0,20 | item soal memiliki daya pembeda lemah |
0,21 – 0,40 | item soal memiliki daya pembeda sedang |
0,41 – 0,70 | item soal memiliki daya pembeda baik |
0,71 – 1,00 | item soal memiliki daya pembeda sangat kuat |
Bertanda negatif | item soal memiliki daya pembeda sangat jelek |
Sumber: Arikunto, 2003:213, 218
Taraf kesukaran
Uji tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Instrumen perlu diuji tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus:
Keterangan:
P : angka indeks kesukaran item;
B : banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar terhadap butir item yang bersangkutan;
JS : jumlah peserta tes yang mengikuti tes.
Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada Tabel berikut:
Keterangan:
P : angka indeks kesukaran item;
B : banyaknya peserta tes yang menjawab dengan benar terhadap butir item yang bersangkutan;
JS : jumlah peserta tes yang mengikuti tes.
Kriteria tingkat kesukaran suatu item soal dapat dilihat pada Tabel berikut:
Indeks Kesukaran | Keterangan |
Kurang dari 0,30 | item soal berkategori sukar |
0,30 – 0,70 | item soal berkategori cukup |
Lebih dari 0,70 | item soal berkategori mudah |
Sumber: Arikunto (2003:210)
No comments:
Post a Comment